Powered By Blogger

Kategori : Radd
Diakses : 4408

--------------------------------------------------------------------------------

Bislamillahirrahmanirrahim.
Alhadulillah wassalatu wassalamu `ala rasulillah wa ala alihi wa sahbih wa ba`du :

Sesungguhnya apa yang didakwakan sebagian orang bahwa Al Quran Syi`ah sama seperti Al Quran sunni, bertentangan dengan apa yang telah ditulis dan ditetapkan oleh ulama syi`ah dalam kitab-kitab mereka. Sebagai buktinya adalah kitab : Fashlu Al khithab fi tahriifi kitab rabbil arbaab karangan Husain An Nuuri At Tibrisi. Dan dalam buku ini membuktikan dari kitab-kitab mereka bahwa Al Quran yang ada sekarang ini telah diubah, dinukil dari jumlah yang besar dari riwayat-riwayat mereka yang mencela Al Quran, ia berkata : Riwayat itu telah dikumpulkan dari buku-buku yang terpercaya yang dijadikan rujukan bagi pemeluk (ajaran ini). (fashlul khitab lembaran 117).
Dan ia berkata di halaman yang lain : Dan ketahuilah bahwasanya riwayat-riwayat itu dinukil dari kitab-kitab yang terpercaya yang dijadikan sebagai rujukan oleh pengikut kita dalam menentukan hukum syara` dan hadits nabi. (fashlul khitab lembaran 126).

Dalam buku ini juga anda akan mendapatkan surat yang didakwakan oleh kaum Syi`ah, surat yang telah dihapus dari Al Quran yaitu surat wilayah.
Coba anda lihat juga di kitab Al Kafi, yang pengarangnya mengatakan ia konsisten mengeluarkan hadits yang shahih saja (menurutnya). Sebagai contoh lihatlah dalam nomor-nomor berikut ini :
Kitab AL Kafi 1/413 dan setelahnya. Lihat pada nomor-nomor berikut ini : 8, 23, 25, 26, 27, 28, 31, 32, 45, 47, 58, 59, 60, 64.
Lihat di jilid dua (2/619) dari buku yang sama (Al Kafi) bab Al Quran akan diangkat sebagaimana diturunkan, no 2. dan bab An Nawadir (hal-hal yang asing), hal 627 dan setelahnya dengan nomor-nomor : 2, 3, 4, 16, 23, 28, .

Riwayat ini semua di dalam kitab Al Kafi terang-terangan dalam mencela kitab Allah, dan tidak bisa ditafsirkan bahwa itu adalah dari segi atau bagian dari qiraat atau tafsir.
Untuk memperkuat perkataan ini, saya akan mencantumkan beberapa perkataan ulama mereka yang diakui terpercaya :

Berkata al Majlisi pengarang kitab Biharul Anwar : Menurut saya, sesungguhnya kabar-kabar (riwayat-riwayat) dalam bab ini (keyakinan bahwa Alquran dirubah), adalah kabar (riwayat) mutawatir makna, dan membuang seluruh riwayat itu mengharuskan untuk tidak mengakui dan mempercayai kabar itu, bahkan perkiraan saya sesungguhnya riwayat-riwayat itu pada masalah ini tidak hanya sebatas riwayat-riwayat para imam. (miraatul `Uqul 2/536).

Berkata syeikh syi`ah Al Mufiid : Sesungguhnya riwayat-riwayat itu sungguh telah datang secara masyhur dan banyak dari para imam huda dari keluarga Muhammad -shallallahu `alaihi wa sallam- dengan (menerangkan) perbedaan Al Quran , dan apa yang telah dilakukakannya oleh sebagian orang-orang yang zholim dari menghapus dan mengurangi. (buku Awail al maqaalaat oleh AL Mufiid, hal : 98).

Berkata At Thibrisi tentang riwayat-riwayat mereka dalam mencela Al Quran : Dan riwayat-riwayat itu banyak sekali, sehingga berkata Saiyid Ni`matullah al Jazairi di sebagian karangan-karangannya, sebagaimana diriwayatkan darinya, bahwa riwayat-riwayat yang menunjukkan terhadap hal itu (alQuran dirubah) melebihi dari dua ribu hadits. ( buku Fashlul Khithab oleh At Thibrisi lembaran125.

Dan berkata Muhammad Sholeh Al Mazindaraani (wafat 1081 H), : … membuang sebagian Al Quran dan merubahnya adalah hal yang telah tetap dari jalan (sanad) kami dengan riwayat mutawatir makna, sebagaimana tampak jelas bagi siapa yang memperhatikan dalam buku-buku hadits dari awal sampai akhir (Muhammad Al Mazindaraani : Syarh Jami` Al Kafi : 11/76).

Berkata Ni`matullah Al Jazairi : Sesungguhnya perkataan bahwa Al Quran terjaga dan terpelihara, akan mengakibatkan kepada pembuangan riwayat-riwayat yang masyhur dan banyak, bahkan mutawatir yang mengindikasikan dengan jelas dan terang atas terjadinya perubahan pada Al Quran… sedangkan pengikut-pengikut kita telah sepakat atas keabsahannya dan mempercayainya. (kitab AL Nawar An Ni`maniayah : 2/358-358).

At Thibrisi memandang sesungguhnya tidaklah pantas bagi mereka untuk melihat dan meneliti sanad-sanadnya disebabkan kemutawatirannya dari jalan-jalan (sanad-sanad) mereka, ia berkata : Sesungguhnya meneliti sanad pada riwayat-riwayat yang banyak itu mengakibatkan kepada penutupan pintu menghukum mutawatir maknawi di riwayat itu, bahkan hal itu seperti waswas yang pantas untuk berlindung darinya. (fashlul Khitab, lebaran 124.)

Bagi siapa yang ingin mengetahuinya dengan yakin lihatlah pada buku-buku tersebut di atas, dan kitab hadits mereka yaitu Al Kafi, sebagai contoh :
Al Kulaini meriwayatkan dalam kitab Al Kafi dari Hisyam bin Salim dari Abi Abdillah alaihi salam : Sesungguhnya Al Quran yang dibawa Jibril `Alaihi salam kepada Muhammad -shallallahu `alaihi wa sallam- tujuh belas ribu ayat. ( Ushul Kafi, kitab Fadhlul Al Quran, bab An Nawadir 2/134).
Perlu diketahui ayat Al Quran -sebagaimana yang diketahui- lebih sedikit dari enam ribu ayat.
Keterangan seperti ini banyak sekali dalam buku-buku syi`ah yang asli. Keyakinan ini sangatlah berbahaya. Sebab umat nabi Muhammad telah sepakat terhadap penjagaan Allah terhadap kitab-Nya yang agung, dan bahwasanya Al Quran tidak akan didatangi oleh kebatilan dari hadapannya dan tidak juga dari belakangnya, (karena) diturunkan dari Yang Maha Bijaksana dan Maha terpuji. Al Quran adalah Hujjah Allah yang kekal dan mu`jizat nabi-Nya yang paling besar. Sungguh Allah telah menjamin untuk menjaganya, Allah berfirman :
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Qur`an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (QS. 15:9)
Maka barangsiapa yang berusaha menyentuhnya dan mencela kesuciannya maka sesungguhnya ia jauh dari agama islam, walaupun menamakan diri dengan islam, maka wajiblah membuka kedoknya agar umat ini mengetahui permusuhan dan kejahatannya, karena ia telah memerangi agama Islam pada dasar pokoknya yang agung dan tonggaknya yang kuat.

Sesungguhnya dakwaan bahwa perobahan al Quran itu merupakan usaha yang terakhir dari musuh-musuh kaum muslimin, yang bertujuan mencela dan melumpuhkan agama mereka dan Al quran mereka, hal itu disebabkan mereka tidak mampu untuk mengotak atik Al Quran karena hal itu diluar dari kemampuan mereka, maka mereka mengarahkan bidikan anak panah mereka kepada dakwaan bohong dan dusta, yaitu dakwaan bahwa di Al quran telah terjadi pengurangan dan perubahan.

Jadi orang yang meyakini hal seperti itu, tanpa disadarinya ia tidak beriman kepada firman Allah dan tidak beriman kepada Allah atas jaminan Allah untuk menjaga Al Quran ini.

Maka hati-hatilah saudara-saudara yang tertipu, yang terlanjur mengagumi mazhab yang sesat ini, tapi tidak menerima adanya perubahan dalam Al Quran, dan mempunyai keimanan kepada Allah dan kepada jaminan Allah untuk menjaga Al Quran ini dari perubahan, tinggalkanlah mazhab itu, karena akidahnya bisa membawa anda untuk mengkufuri Al Quran dan kemudian kufur kepada Allah dan Rasul-Nya. Maka betaubatlah sebelum pintu taubat tertutup.

Sebenarnya orang yang mengatakan Al Quran Syi`ah tidak ada bedanya dengan Al Quran Sunni, dakwaan dan perkataan ini adalah usaha untuk mendekatkan antara syi`ah dan sunni. Akan tetapi bagi siapa yang mengtahui hakikat ajaran syi`ah, maka ia akan mengetahui bahwa usaha itu tidak mungkin, kecuali salah satunya harus meninggalkan akidahnya dan pindah ke akidah yang lain. Sebab Al Qurannya saja sudah berbeda apalagi yang lain. Maka janganlah kita terpikau oleh rayuan syi`ah yang mengakatakan kita harus bersatu dan harus bersaudara, karena kita tidak akan bisa bersatu dengan mereka bagaikan air dengan minyak.
Wassalamu`alaikum warahmatullah bawarakatuh.

[Kontributor : Muhammad Elvi Bin Syamsi, Lc., 14 Juni 2002 ]

0 komentar:

Posting Komentar